Pendahuluan
Tulisan ini hanya catatan-catatan kecil yang saya buat setelah melepas anak kesayangan satu-satunya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA. Tulisan ini tidak runut ya!, namun insya Allah akan selalu terhubung satu dengan lainnya.
Lingkungan Baru
Hari ini adalah hari ke delapan Nela masuk asrama. Pada tanggal 16 Juli 2023 yang lalu, Nela kami antar ke Banjarmasin demi melanjutkan pendidikan tingkat SLTA pada SMAIT Ukhuwah program asrama, karena jarak rumah kami dengan Banjarmasin cukup jauh sekitar 170 KM. SMAIT ukhuwah memang menjadi pilihannya sendiri, keinginannya ingin sekolah di luar Amuntai tempat kami berdomisili saat ini. Kami memberikan satu-satunya alternatif pilihan di sekolah tersebut karena suatu pertimbangan agar ia mendapat asupan ilmu agama dan sains secara seimbang serta ada hal yang lebih istimewa dari itu yaitu menghapal Al Quran yang mereka sebut dengan madrasah Al Quran Ukhuwah.
Madrasah Quran merupakan ciri khas Ukhuwah dalam memberikan layanan pendidikan, telah melahirkan puluhan hafizh/hafizhah, .........
Sebelum melanjutkan sekolah di SMAIT Ukhuwah, alhamdulillah Nela sudah memiliki hapalan Quran hampir 6 juz. Kami sebagai orang tentu mengharapkan yang lebih banyak lagi yaitu hapal keseluruhan 30 juz, karena keutamaan sangat besar diberikan Allah Swt kepada orang tua yang anaknya hapal Al Quran yaitu berupa mahkota terindah pada hari kiamat.
Rasulullah Saw memberikan gambarannya dalam sebuah hadits:
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن
Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani)
Referensi hadits: https://konsultasisyariah.com/26373-pahala-orang-yang-menghafal-al-quran.html
Siapa yang tidak ingin mendapat kemuliaan seperti digambarkan dalam hadits tersebut? Tentu semua menginginkan kemuliaannya, siapapun dia pasti akan berusaha mendapatkannya.
Itulah diantara yang menjadi harapan saya dan istri, menjadikan anak semata wayang berlimpah keberkahan dan kemuliaan yang akan menerangi alam kubur jika nanti kami sudah tidak berada di alam dunia ini.
Saya dan istri menjalani perjuangan hidup yang tidaklah mudah, mungkin bayangan orang terhadap kehidupan kami berbeda dengan yang sebenarnya kami alami. Lika liku kehidupan kami jalani sebagaimana orang lain juga menjalaninya, pahit manisnya juga kami rasakan.
Tahun 1999 kami menikah, setelah sembilan tahun mengarungi bahtera rumah tangga, baru dikasih amanah seorang anak yang cantik. Nela lahir tanggal 19 Juni 2008 di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta setelah melalui operasi cesar, dokter mengatakan bayi ini adalah golden baby. Katanya bayi mahal karena memang lama menunggunya sampai sembilan tahun, selain itu karena ada masalah kesuburan pada diri saya yang mengharuskan dilakukan operasi varekokel. Alhamdulillah beberapa bulan kemudian pasca operasi ada tanda kehamilan pada istri saya, saat itu kami sedang libur Ramadhan dan lebaran di Jakarta. Pada moment Ramadhan itulah kami memperbanyak doa agar segera dikaruniai anak, saya ikut itikaf 10 hari terakhir ramadhan dengan harapan dikabulkan doa-doa kami. Bukan hanya tahun iti saja saya itikaf dan memohon dikabulkan doa kami, pada tahun-tahun sebelumnya juga kami lakukan hal yang sama.